Sabtu, 07 November 2009

hhehehe...

Guru : "Katakan sejujurnya, Sammy, siapa yang mengerjakan PR-mu ini?"
Sammy : "Ayahku ...."
Guru : "Ayahmu sendiri yang mengerjakannya?"
Sammy : "Tidak Bu, aku membantu ayah untuk menyelesaikannya."

Si Didy melamar pekerjaan pada sebuah perusahaan.
HRD : "Jadi saudara pernah bekerja sebelumnya?"
Pemuda : "Ya, betul."
"Saudara perokok?"
"Tidak."
"Saudara pemabuk?"
"Tidak."
"Saudara pemalas?"
"Tidak."
"Jadi saudara tidak punya kekurangan?"
"Ada pak, saya suka bohong."

Si Ipunk yang sedang menunggu bus sambil merokok ditegur oleh seorangpolisi.
Polisi : "Kenapa kamu merokok?"
Pelajar : "Saya suka, Pak."
Polisi : "Dari mana uang kamu untuk membeli rokok?"
Pelajar : "Dari uang jajan Saya."
Polisi : "Sehari kamu habis berapa? Dan harganya berapa?"
Pelajar : "Paling satu bungkus dan harganya sekitar Rp. 4000, Pak."
Polisi : "Kenapa uang Rp. 4000 kamu bakar setiap hari? Coba kamu kumpulkan uang itu selama setahun, mungkin kamu bisa membeli sepeda motor, tidak perlu menunggu bus yang berdesakan seperti saat ini."
Pelajar : "Sekarang saya boleh tanya sama bapak?"
Polisi : "Tentu."
Pelajar : "Apakah bapak merokok?"
Polisi : "Tentu tidak."
Pelajar : "Kok Saya tidak melihat motor Bapak?"

Seorang kakek memasuki sebuah apartemen. Di pintu masuk ia bertemu Elzy.
"Nak,apakah engkau tahu kamar dimana Pak Yakub tinggal?" tanya sang kakek kepada Elzy.
Dengan ramah si Elzy menjawab, "O, tahu Kek! Mari saya antarkan."
Elzy pun mengajak kakek itu naik tangga menuju lantai 10 dan membawanya ke depan kamar pak Yakub.
"Ini Kek...kamar apartemen Pak Yakub."
Dengan napas yang masih tersengal-sengal sang kakek mengetuk pintu berkali-kali tetapi tidak ada jawaban.
"Nak,sepertinya Pak Yakub tidak di rumah."
"Betul Kek, Pak Yakub sedang berada di lantai satu menunggu tamunya."

ToTo : "Istriku nyaris membuatku gila !!!"
Oliq : "Emangnya kenapa ???"
ToTo : "Setiap hari kerjanya hanya minta uang, uang dan uang."
Oliq : "Lalu apa yang diperbuatnya dengan uang tersebut ?"
ToTo : "Entahlah aku belum pernah memberinya ! "

Di suatu sore Mustrie dan ayahnya sedang menikmati pisang goreng.
tiba-tiba si Mustrie berkata "kenapa rambut ayah ada ubannya"
Sang ayah pun menjawab "setiap kali kamu bandel rambut ayah tumbuh uban"
Si Mustrie pun menjawab lagi "berarti ayah lebih bandel dari saya, sebab kakek lebih banyak ubannya dari pada ayah"

Pada suatu hari di airport yang sibuk, para penumpang sudah duduk di kursi pesawat masing-masing. Mereka menunggu pilot dan co-pilot yang belum datang. Pilot dan co-pilot akhirnya datang melalui pintu belakang pesawat. Mereka berjalan sepanjang lorong menuju kokpit pesawat di depan. Kedua orang tsb tampaknya buta. Si pilot berjalan menggunakan tongkat, mengetuk-ngetuk lengan kursi penumpang di kiri dan kanan sambil berjalan di lorong. Sedangkan si co-pilot berjalan dengan dituntun seekor anjing. Kedua orang tersebut menggunakan kaca mata hitam yang sangat besar, sehingga agak sulit bagi penumpang untuk mengetahui kalau mereka itu buta.
Pada mulanya para penumpang tidak bereaksi. Pikir mereka ini lelucon belaka. Namun, ketika mesin pesawat dinyalakan beberapa penumpang mulai menunjukkan kecemasan. Saat pesawat bergerak ke landas pacu, banyak penumpang yang mulai takut dan berkeringat dingin. Penumpang berbisik-bisik dengan penumpang lainnya untuk meyakinkan diri bahwa kedua pilot tsb. tidak buta. Pesawat kini sudah berada di ujung landas pacu dan siap dipacu. Mesinnya berbunyi makin keras. Penumpang semakin panik. Pesawat dipacu, semakin cepat .... dan terus semakin cepat .... Penumpang tambah panik. Ada yang berteriak histeris a'la naik jet coaster.
Ada yang berdoa sambil berpegangan tangan. Pokoknya suasana di pesawat itu tambah kisruh.
Landasan pacu tinggal 20 meter lagi, tapi pesawat belum juga tinggal landas. Secara serentak para penumpang yang sudah putus asa berteriak histeris .... haaaaaaaaaaaaa!!!! Tiba-tiba saja pesawat naik, tinggal landas persis di ujung landas pacu. Pesawat menanjak dan kemudian terbang seperti biasa. Tidak lama kemudian terdengar suara pilot yang berbicara dengan
co-pilotnya, "Suatu hari nanti, kalo penumpang tidak berteriak, maka kita
sudah jadi bangkai di landasan...."



Khairina (b-31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar